Wednesday, 24 January 2018

Vietnam membangkitkan kenangan akan Korea Selatan





Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang Vietnam kecuali 'WOW!'. Ketika artikel tersebut ditulis pada akhir tahun ini tentang sepak bola di Asia, ini adalah cerita yang akan tampil menonjol meski baru bulan Januari. Kenangan akan prestasi itu tidak akan pudar.


Hal yang mengejutkan tentang kemenangan pada babak semifinal saat menghadapi Qatar. Bermain melawan tim Qatar yang sangat bagus yang telah memenangkan semua empat pertandingan sebelumnya dan memiliki kepercayaan yang tinggi, Vietnam sempat tertinggal namun kembali mampu membawa permainan ke perpanjangan waktu dan kemudian memenangkannya melalui adu penalti. Dan sekali lagi, jalanan Hanoi dan Saigon penuh dengan orang-orang yang mengenakan warna merah.

Pertandingan tersebut mengingatkan saya pada apa yang terjadi di Seoul tahun 2002 ketika Korea Selatan mencapai semifinal Piala Dunia. Pelatih Vietnam Park Hang-seo tentu sangat ingat dengan kejadian tersebut, dimana ia adalah bagian dari staf pelatih di bawah Guus Hiddink. Dalam beberapa hal, tim Vietnam ini mirip dengan tim senior Korea yang hampir 16 tahun yang lalu yang tidak terlalu mengejutkan.

Untuk satu hal, ini mungkin adalah awal dari generasi emas sepak bola Vietnam. Sampai ke Partai puncak dengan dua kali mengakhiri sampai dengan Adu Pinalti tentu sangat mengejutkan. Kerja keras dan stamina yang tidak pernah lelah jelas terlihat dari setiap laga yang dilakukan.

Dan juga mentalitas tim yang luar biasa kuat dipertunjukan oleh anak-anak Vietnam sama seperti tahun 2002 ketika Korea Selatan berhadapan dengan Amerika Serikat dan saat menghadapi Italia di Daejeon, Korea Selatan.

Tim Korea Selatan dikenal dengan kekuatan mental mereka yang sangat luar biasa dan saat ini Tim Vietnam seperti terlahir dengan kekuatan mental yang luar biasa. Tidak ada kepanikan, kecemasan atau keraguan dalam setiap pertandingan. Hanya keinginan untuk bermain dan bermain sampai batas akhir dan mencetak gol dan kemenangan, seperti halnya menghadapi Qatar sebelum akhir waktu normal, masih terlihat dengan tenang tanpa terburu-buru dan keyakinan bahwa gol itu akan datang.


Park adalah pelatih konservatif dan pragmatis namun menunjukkan kepada Qatar bahwa dia tidak takut untuk mengubah strategi saat dibutuhkannya. Dia tidak hanya menganti Nguyen Cong Phuong pada babak pertama, dan kemudian memasukan Nguyen Phong Hong Duy pada saat babak kedua.

Dengan Hong Duy di lapangan, tim beralih dari 5-4-1 menjadi 4-5-1 dan mulai meneror Qatar dan terbukti dengan jiwa kepemimpinannya. Di Tim Vietnam kali ini semua pemain adalah bintang dan semua sama dimata pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Tim Vietnam telah melangkah sampai ke Partai Final AFC U-23. Sekarang Vietnam sangat dekat dengan gelar juara dan tentunya hasil dari pertandingan ini akan menjadi berita besar disemua media baik kawasan Asia maupun Dunia.

Pada 2002, Park telah sampai di semifinal Piala Dunia dan tentunya pengalaman yang luar biasa telah dia miliki dan dapat ditularkan kepada punggawa Timnas Vietnam pada Partai Final AFC U-23.

Final AFC U-23 jelas tidak pada level yang sama dengan Piala Dunia 2002 namun merupakan pertandingan besar dengan sendirinya dan merupakan langkah besar dalam perjalanan menuju permainan dan turnamen yang lebih besar. Tim Korea Selatan pada tahun 2002 memang tidak juara, tetapi itu tidak akan dilupakan oleh Dunia dan merupakan sesuatu yang luar biasa.

Maka, mampukah Park dan Timnas Vietnam menciptakan keajaiban mereka sendiri pada tahun ini?

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Menang Mudah Atas Lazio, Juventus Meraih 3 Point Penuh dan Ronaldo Belum Dapat Menciptakan Gol

Juventus Menang 2-0 atas Lazio, CR7 Belum Dapat Menciptakankan Gol