Tidak banyak yang bisa
dikatakan tentang Vietnam kecuali 'WOW!'. Ketika artikel tersebut ditulis pada
akhir tahun ini tentang sepak bola di Asia, ini adalah cerita yang akan tampil
menonjol meski baru bulan Januari. Kenangan akan prestasi itu tidak akan pudar.
Hal yang mengejutkan
tentang kemenangan
pada babak semifinal saat menghadapi Qatar. Bermain melawan tim Qatar yang sangat
bagus yang telah memenangkan semua empat pertandingan sebelumnya dan memiliki
kepercayaan yang tinggi, Vietnam sempat tertinggal namun
kembali mampu membawa permainan ke
perpanjangan waktu dan kemudian memenangkannya melalui adu penalti. Dan sekali lagi, jalanan
Hanoi dan Saigon penuh dengan orang-orang yang mengenakan warna merah.
Pertandingan tersebut mengingatkan saya pada apa yang terjadi di Seoul tahun 2002 ketika Korea Selatan mencapai semifinal
Piala Dunia. Pelatih Vietnam Park
Hang-seo tentu sangat ingat dengan kejadian tersebut, dimana ia adalah bagian dari
staf pelatih di bawah Guus Hiddink. Dalam beberapa hal, tim Vietnam ini mirip
dengan tim senior Korea yang hampir 16 tahun yang lalu yang tidak terlalu
mengejutkan.
Untuk satu hal, ini
mungkin adalah awal dari generasi emas sepak bola Vietnam. Sampai ke Partai puncak dengan dua kali
mengakhiri sampai dengan Adu Pinalti tentu sangat mengejutkan. Kerja keras dan stamina yang tidak pernah lelah jelas
terlihat dari setiap laga yang dilakukan.
Dan juga mentalitas tim yang luar biasa kuat dipertunjukan oleh
anak-anak Vietnam sama seperti tahun 2002 ketika Korea Selatan berhadapan dengan Amerika Serikat dan saat
menghadapi Italia di Daejeon, Korea Selatan.
Tim Korea Selatan dikenal dengan
kekuatan mental mereka
yang sangat luar biasa dan saat
ini Tim Vietnam seperti terlahir dengan kekuatan mental yang luar biasa. Tidak ada kepanikan,
kecemasan atau keraguan
dalam setiap pertandingan. Hanya keinginan untuk bermain dan bermain sampai batas akhir dan
mencetak gol dan kemenangan, seperti halnya menghadapi Qatar sebelum akhir
waktu normal, masih terlihat dengan
tenang tanpa terburu-buru dan keyakinan bahwa gol itu akan datang.
Park adalah pelatih
konservatif dan pragmatis namun menunjukkan kepada Qatar bahwa dia tidak takut
untuk mengubah strategi saat dibutuhkannya. Dia tidak hanya menganti Nguyen Cong Phuong
pada babak pertama, dan kemudian memasukan Nguyen Phong Hong Duy
pada saat babak kedua.
Dengan Hong Duy di
lapangan, tim beralih dari 5-4-1 menjadi 4-5-1 dan mulai meneror Qatar dan terbukti dengan jiwa kepemimpinannya. Di Tim Vietnam kali ini semua pemain adalah
bintang dan semua sama dimata pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Tim Vietnam telah melangkah sampai ke Partai Final AFC U-23. Sekarang Vietnam sangat dekat dengan gelar juara dan
tentunya hasil dari pertandingan ini akan menjadi berita besar disemua media
baik kawasan Asia maupun Dunia.
Pada 2002, Park telah sampai di semifinal Piala Dunia dan tentunya pengalaman yang luar biasa
telah dia miliki dan dapat ditularkan kepada punggawa Timnas Vietnam pada Partai
Final AFC U-23.
Final AFC U-23 jelas
tidak pada level yang sama dengan Piala Dunia 2002 namun merupakan pertandingan besar dengan sendirinya
dan merupakan langkah besar dalam perjalanan menuju permainan dan turnamen yang
lebih besar. Tim Korea
Selatan pada tahun 2002 memang tidak juara, tetapi itu tidak akan dilupakan
oleh Dunia dan merupakan sesuatu yang luar biasa.
Maka, mampukah Park dan Timnas Vietnam menciptakan
keajaiban mereka sendiri
pada tahun ini?
No comments:
Post a Comment